Penyampaian materi pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) oleh para Pendamping PKH kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara umum berjalan dengan baik, meski masih terdapat beberapa kendala.
Kendala umum yang dialami dalam P2K2 selain terbatasnya sarana dan prasarana, juga pada tingkat pemahaman KPM. Tidak jarang KPM lupa akan materi yang telah disampaikan sebelumnya. Untuk itu perlu kreatifitas lebih dari pendamping dalam menyampaikan materi agar mudah dan 'nempel' di ingatan KPM.
Salah satunya dengan menyanyikan lagu yang mudah diingat, namun digubah liriknya dengan materi P2K2. Seperti yang dilakukan KPM di Desa Kembaran, Kec. Kebumen. Pendamping menggubah lirik lagu 'Satu Satu Aku Sayang Ibu' dengan materi pada Modul Ekonomi.
Untuk diketahui, pada Modul Ekonomi terdapat 3 Sesi pembelajaran yakni : 1. Mengelola Keuangan Keluarga, 2. Cermat Meminjam dan Menabung, dan 3. Memulai Usaha.
Berikut gubahan lirik lagu 'Satu satu aku saang ibu' nya:
Satu satu, kelola uangku. (Mengelola keuangan keluarga)
Dua dua, rajin menabungnya. (Cermat meminjam dan menabung)
Tiga tiga, memulai usaha. (Memulai usaha)
Satu dua tiga, hidup sejahtera. (Harapan kita semua)
Pendamping PKH Desa Kembaran, Rachmat, mengungkapkan selain lebih mudah diingat ada makna tersirat dalam gubahan lagu tersebut.
"Satu dua tiga mengandung makna tersirat begini. Andai KPM dalam setahun pertama mau konsisten mengelola keuangan keluarganya, InshaAllah di tahun kedua KPM bisa mulai rutin menabung. Dan di tahun ketiga, KPM bisa memulai usaha dengan modal tabungannya." kata Rachmat.
Selanjutnya setelah usahanya berjalan lancar selama dua tahun, yang berarti total 5 tahun sejak KPM mulai konsisten mengaplikasikan Modul Ekonomi, diharapkan KPM bisa hidup mandiri dan lepas dari PKH. Sesuai dengan target graduasi 5 tahun masa kepesertaan KPM.
"Teorinya begitu, namum prakteknya tentu tidak segampang teori. Apalagi sasarannya adalah KPM dengan beragam keterbatasan akses dan sumber daya. Yah, minimal KPM paham dulu materi Modul Ekonomi. Seandainya dia belum bisa mempraktekannya, ilmunya bisa ditularkan ke anak, saudara atau kerabatnya." pungkas Rahmat.